5 Fakta Miris Pria berkulit hitam yang mati di Tangan Polisi
liputannegaraqq - kematian George Floyd, seorang warga berkulit hitam di Amerika serikat yang meninggal di tangan polisi seolah menyulutkan api kemarahan warga masyarakat,
Bahkan bukan hanya komunitas warga berkulit hitam, namun juga seluruh warga AS hingga dunia. Saat ini, demonstrasi pun tengah berlangsung di berbagai tempat di Amerika Serikat.
Pasalnya , ini bukan kali pertama kejadian semacam ini terjadi. Bahkan, bisa dikatakan bahwa kejadian seperti ini sudah sering terjadi hingga sudah tak dapat dihitung lagi dengan hitungan jari.
Masalah kemanusiaan pun menjadi persoalan utama di negara besar Amerika Serikat ini. Bahkan salah satu media AS pun menuliskan bahwa saat ini ada dua virus yang menginfeksi AS, yakni Virus Corona Covid-19 dan juga virus Rasisme.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah 5 Fakta Miris mengenai kematian masyarakat berkulit hitam di tangan polisi AS:
1. 24% Masyarakat AS meninggal di tangan polisi AS
Menurut data tersebut, 24% warga kulit hitam AS telah meninggal dunia di tangan polisi Amerika Serikat. Satu hal yang membuatnya menjadi lebih miris adalah karena populasi mereka hanya sebanyak 13% di seluruh masyarakat AS.
2. Di Tahun 2019, Hanya ada 27 hari dimana polisi tidak membunuh warga kulit hitam.
Menurut data tahun 2019, hanya ada 27 hari di antara 365 hari pada seluruh tahun ketika polisi tidak membunuh warga kulit hitam.
Lebih spesifiknya, palimg tidak polisi membunuh satu orang dalam satu hari, hingga paling banyak 9 orang dalam satu hari.
3. Warga Kulit Tiga Kali lebih beresiko mengalami kematian di Tangan Polisi
Masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat faktanya tiga kali lebih beresiko mengalami kekerasan hingga kematiam di tangan polisi dibandingkan ras lainnya.
Jika dibandingkan dengan ras lainnya, kematian warga kulit hitam adalah 6,6. Sedangkan ras Hispanik mencapat 3,8 dan warga kulit putih mencapai 2,5.
4. 99% Polisi yang jadi pelaku tidak diadili
Menurut data dari tahun 2013-2019, 99% polisi yang menjadi pelaku tidak diadili.
Bahkan dari 100 orang, hanya tiga yang didakwa dan satu akhirnya dinyatakan bersalah. Sisanya, bebas dari tuduhan.
5. Penyebabnya bukan karena Tindakan Kriminal
Tragisnya, ternyata penyebab para polisi melakukan kekerasan yang berujung kematian tersebut ternyata bukan lagi soal merupakan tindakan kriminal yang dilakukan oleh korban.
Menurut data dari tahun 2013-2018, kekerasan yang terjadi oleh polisi bahkan tidak selalu di tempat-tempat dengan tingkat kriminal yang tinggi,
Kekerasan polisi bányak yang terjadi di Okalahoma City, dimana angka kasusnya lebih dari 20 sedangkan angka kasus kriminalnya biasa hanya kurang dari 10.
Komentar
Posting Komentar